Rabu, 09 Januari 2013

STUDI KASUS

Nama                               : Reka Juliani Safitri
Kelas                               : XI IPS2
Sekolah                            : MTS Negeri Tarakan
Agama                             :Islam
Jenis Kelamin                   :Perempuan
Status dalam Keluarga      :Anak kandung
Anak Ke                          :1
Nama Saudara                 :1. Reza Ardiansyah Agus Saputra
     2. Dina Rahmadani Nova Elism Safitra
     3. M.Fauzan
Nama Orangtua         Ayah : Saprianur
                                  Ibu     : Rastifah
Pekerjaan Orangtua:    Ayah  :Wiraswasta
Ibu    :Ibu Rumah Tangga
Alamat Orangtua                   :Jl.K.Hj.Agus Salim Rt:01 No :39




1.      Identifikasi MasalahNoa
a.       Ngerjain guru
b.      Kurang kasi sayang dari orang tua
c.       Bolos sekolah

2.      Masalah yang akan di pecahkan
a.       Bolos sekolah

3.      Premis minor
a.       Malas
b.      Kurang perhatian orang tua.
c.       Kurang bergaul dengan teman sekolah
d.      Tidak suka dengan guru yang mengajar
e.       Teman yang kurang cocok

4.      Premis mayor
Data-data diatas dapat saya simpulkan bahwa klien ini memiliki masalah yang kurang pergaulan dengan temannya.Sehingga kurang nyaman dengan situasi di sekolahnya yang kadang dia di kucilkan teman-temannya yang kurang cocok dengannya, yang menyebabkan malas sekolah dan akibatnya lebih memilih bolos.
Sehingga solusi yang bisa saya lakukan adalah lebih mendekatkan dia dengan teman yang sesuai dengan sifat dan kebiasaannya, lalu memberikan kegiatan yang sesuai  dengan kesukaanya agar dia lebih nyaman di sekolah atau memberikan hukuman sebagai peringatan atas perilakunya yang kurang menaati peraturan sekolah.

Selasa, 08 Januari 2013

Perkembangan Manusia dari Pranatal Sampai Kanak-kanak Akhir


Teori Perkembangan Manusia
Pada pembahasan jiwa (anima) diketahui bahwa manusia memiliki kesempurnaan dibanding makluk yang lain. Manusia dalam hidup mengalami perubahan-perubahan baik fisik maupun kejiwaan (fisiologis dan psikologis). Banyak faktor yang menetukan perkembangan manusia, yang mengakibatkan munculnya berbagai teori tentang perkembangan manusia. Teori-teori tersebut adalah sebagai berikut:
1.Teori Nativisme
Pelopor teori ini adalah Athur Schopenhauer. Teori ini menyatakan bahwa perkembangan manusia dipengaruhi oleh nativus atau faktor-faktor bawaan manusia sejak dilahirkan. Teori ini menegaskan bahwa manusia memiliki sifat-sifat tertentu sejak dilahirkan yang mempengaruhi dan menentukan keadaan individu yang bersangkutan. Faktor lingkungan dan pendidikan diabaikan dan dikatakan tidak berpengaruh terhadap perkembangan manusia.
Teori ini memiliki pandangan seolah-olah sifat-sifat manusia tidak bisa diubah karena telah ditentukan oleh sifat –sifat turunannya. Bila dari keturunan baik maka akan baik dan bila dari keturunan jahat maka akan menjadi jahat. Jadi sifat manusia bersifat permanen tidak bisa diubah. Teori ini memandang pendidikan sebagai suatu yang pesimistis serta mendeskreditkan golongan manusia yang “kebetulan” memiliki keturunan yang tidak baik.







2.Teori Empirisme
Berbeda dengan teori sebelumnya, teori ini memandang bahwa perkembangan individu dipengaruhi dan ditentukan oleh pengalaman-pengalaman yang diperoleh selama perkembangan mulai dari lahir hingga dewasa. Teori ini memandang bahwa pengalaman adalah termasuk pendidikan dan pergaulan. Penjelasan teori ini adalah manusia pada dasarnya merupakan kertas putih yang belum ada warna dan tulisannya akan menjadi apa nantinya manusia itu bergantung pada apa yang akan dituliskan.
Pandangan teori ini lebih optimistik terhadap pendidikan, bahkan pendidikan adalh termasuk faktor penting untuk menenukan perkembangan manusia. Teori ini dipopuleri oleh Jhon Locke.
3.Teori Konvergensi

Teori ini merupakan gabungan dari kedua teori di atas yang menyatakan bahwa pembawaan dan pengalaman memiliki peranan dalam mempengaruhi dan menentukan perkembangan individu. Asumsi teori ini berdasar eksperimen dari William Stern terhadap dua anak kembar. Anak kembar memiliki sifat keturunan yang sama, namun setelah dipisahkan dalam lingkungan yang berbeda anak kembar tersebut ternyata memiliki sifat yang berbeda. Dari sinilah maka teori ini menyimpulkan bahwa sifat keturunan atau pembawaan bukanlah faktor mayor yang menentukan perkembangan individu tapi turut juga disokong oleh faktor lingkungan.

Faktor pembawaan manusia dalam teori ini disebut sebagai faktor endogen yang meliputi faktor kejasmanian seperti kulit putih, rambut keriting, rambut warna hitam. Selain faktor kejasmanian faktor ada juga faktor pembawaan psikologis yang disebut dengan temperamen. Temperamen berbeda dengan karakter atau watak. Karakter atau watak adalah keseluruhan ari sifat manusia yang namapak dalam perilaku sehari-hari sebagai hasil dari pembawaan dan lingkungan dan bersifat tidak konstan. Jika watak atau karakter bersifat tidak konstan maka temperamen bersifat konstan. Selain temperamen dan sifat jasmani, faktor endogen lainnya yang ada pada diri manusia adalah faktor bakat (aptitude). Aptitude adalah potensi-potensi yang memungkinkan individu berkembang ke satu arah.

Untuk faktor lingkungan yang dimaksud dalam teori ini disebut sebagai faktor eksogen yaitu faktor yang datang dari luar diri manusia berupa pengalaman, alam sekitar, pendidikan dan sebagainya yang populer disebut sebagai milieu. Perbedaan antara lingkungan dengan pendidikan adalah terletak pada keaktifan proses yang dijalankan. Bila lingkungan bersifat pasif tidak memaksa bergantung pada individu apakah mau menggunakan kesempatan dan manfaat yang ada atau tidak. Sedangkan pendidikan bersifat aktif dan sistematis serta dijalankan penuh kesadaran.

Fase-fase Perkembangan Manusia
·         Tahapan Perkembangan pada masa embrio

Bulan pertama : Sudah terbentuk organ-organ tubuh yang penting seperti jantung yang berbentuk pipa, sistem saraf pusat (otak yang berupa gumpalan darah) serta kulit. Embrio berukuran 0,6 cm.
Bulan kedua : Tangan dan kaki sudah terbentuk, alat kelamin bagian dalam, tulang rawan (cartilago). Embrio berukuran 4 cm.
Bulan ketiga : Seluruh organ tubuh sudah lengkap terbentuk, termasuk organ kelamin luar. Panjang embrio mencapai 7 cm dengan berat 20 gram.
Bulan keempat : Sudah disebut dengan janin dan janin mulai bergerak aktif. Janin mencapai berat 100 gram dengan panjang 14 cm.
Bulan kelima : Janin akan lebih aktif bergerak, dapat memberikan respon terhadap suara keras dan menendang. Alat kelamin janin sudah lebih nyata dan akan terlihat bila dilakukan USG (Ultra Sonographi).
Bulan keenam : Janin sudah dapat bergerak lebih bebas dengan memutarkan badan (posisi)
Bulan ketujuh : Janin bergerak dengan posisi kepala ke arah liang vagina.
Bulan kedelapan : Janin semakin aktif bergerak dan menendang. Berat dan panjang janin semakin bertambah, seperti panjang 35-40 cm dan berat 2500 – 3000 gram.
Bulan kesembilan : Posisi kepala janin sudah menghadap liang vagina. Bayi siap untuk dilahirkan.

Tahap-tahap perkembangan manusia memiliki fase yang cukup panjang. Untuk tujuan pengorganisasian dan pemahaman, kita umumnya menggambarkan perkembangan dalam pengertian periode atau fase perkembangan.
Klasifikasi periode perkembangan yang paling luas digunakan meliputi urutan sebagai berikut: Periode pra kelahiran, masa bayi, masa awal anak-anak, masa pertengahan dan akhir anak anak, masa remaja, masa awal dewasa, masa pertengahan dewasa dan masa akhir dewasa.

·         Periode prakelahiran (prenatal period) ialah saat dari pembuahan hingga kelahiran. Periode ini merupakan masa pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel tunggal hingga menjadi organisme yang sempurna dengan kemampuan otak dan perilaku, yang dihasilkan kira-kira dalam periode 9 bulan.

·         Masa bayi (infacy) ialah periode perkembangan yang merentang dari kelahiran hingga 18 atau 24 bulan. Masa bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak kegiatan psikologis yang terjadi hanya sebagai permulaan seperti bahasa, pemikiran simbolis, koordinasi sensorimotor, dan belajar sosial.
Masa anak-anak dimulai sejak lahir (bayi) hingga masa remaja. Bayi sangat membutuhkan air susu ibu (ASI). Sebaiknya ASI diberikan pada bayi selama dua belas bulan sejak kelahiran. Hal ini karena bayi membutuhkan ASI selama tahun pertama kehidupannya. Pada usia balita terjadi pertumbuhan sel-sel otak, sehingga diperlukan makanan yang bergizi.

Pada usia 6 bulan, gigi pertama bayi akan tumbuh yang disebut gigi susu. Setelah sekitar usia 6 tahun, gigi susu akan tanggal secara bergantian dan digantikan oleh gigi tetap. Seiring dengan bertambahnya usia, bayi akan belajar duduk, merangkak, berdiri dan berjalan. Otak tumbuh membesar dan bayi mulai berbicara.

Umumnya bayi mulai berjalan dan berbicara sekitar usia 1 tahun. Pada usia 3 tahun, anak-anak mulai berbicara kalimat pendek. Menjelang usia 10 tahun anak-anak mulai mencari teman, mereka juga sudah tahu bagaimana berbagi, melakukan tugas mereka dan bekerjasama.

·         Masa awal anak-anak (early chidhood) yaitu periode pekembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia 5 atau 6, periode ini biasanya disebut dengan periode prasekolah. Selama masa ini, anak anak kecil belajar semakin mandiri dan menjaga diri mereka sendiri, mengembangkan keterampilan kesiapan bersekolah (mengikuti perintah, mengidentifikasi huruf), dan meluangkan waktu berjam jam untuk bermain dengan teman teman sebaya. Jika telah memasuki kelas satu Sekolah Dasar, maka secara umum mengakhiri masa awal anak-anak.

·         Masa pertengahan dan akhir anak anak (middle and late childhood) ialah periode perkembangan yang merentang dari usia kira kira enam hingga sebelas tahun, yang kira kira setara dengan tahun tahun sekolah dasar, periode ini biasanya disebut dengan tahun tahun sekolah dasar. Keterampilan keterampilan fundamental seperti membaca, menulis, dan berhitung telah dikuasai. Anak secara formal berhubungan dengan dunia yang lebih luas dan kebudayaan. Prestasi menjadi tema yang lebih sentral dari dunia anak dan pengendalian diri mulai meningkat.

DAFTAR PUSTAKA






PSIKOLOGI KOGNITIF
Psikologi Kognitif adalah salah satu cabang dari psikologi dengan pendekatan kognitif untuk memahami perilaku manusia. Psikologi kognitif mempelajari tentang cara manusia menerima ,mempersepsi,mempelajari,menalar,mengingat dan berpikir tentang sesuatu informasi.
Definisi kognitif adalah suatu kegiatan pikiran dimana seseorang sadar akan objek suatu pemikiran atau persepsi.
Gagne adalah salah satu tokoh teori belajar kognitif. Gagne menyatakan bahwa belajar merupakan perubahan disposisi atau kecakapan manusia yang berlangsung  selama periode waktu tertentu dan perubahan perilaku itu tidak berasal dari proses pertumbuhan.
Salso (1995) menyatakan bahwa psikologi kognitif adalah studi ilmiah tentang proses berpikir yang meliputi cara memperoleh informasi,cara menyimpan informasi tersebut di dalam otak, dan cara menggunakan simpanan informasi tersebut (istilah lainnya adalah pengetahuan) untuk memecahkan masalah, berpikir atau berbahasa.
Morgan,  dkk…(1986) menyatakan bahwa kognisi sebagai pemroses informasi tentang lingkungan yang dipersepsikan melalui pancaindera.
Santrock (1986),kognisi mengacu kepada aktivitas mental tentang bagaimana informasi masuk ke dalam pikiran, disimpan, dan ditransformasi, serta dipanggil kembali dan digunakan dalam aktivitas kompleks seperti berpikir.
Sujiono, dkk(2004) memberikan batasan tentang kognitif:
-         Menurut Terman bahwa kognitif adalah kemampuan untuk berpikir secara abstrak.
-         Menurut Colvin bahwa kognitif adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
-         Menurut Hunt bahwa kognitif adalah teknik untuk memproses informasi yang disediakan oleh indra.

Soemanto (1984:120:121) menyatakan bahwa tingkah laku kognitif merupakan tindakan mengenai untuk memikirkan situasi di mana tingkah laku terjadi. Tingkah laku tergantung pada insight (pengamatan atau pemahaman) terhadap hubungan yang ada dalam situasi. Dalam kognisi terjadi proses berpikir dari proses mengamati yang menghasilkan, memperoleh, menyimpan, dan memproduksi pengetahuan ( Monks dan Knoers 1998:216)



BEHAVIORISME
Behaviorisme atau aliran perilaku (juga di sebut Perspektif Belajar) adalah filosofi dalam psikologi yang berdasarkan pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme – termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan – dapat dan harus dianggap sebagai perilaku aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian dapat digunakan secara ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak hipotetis seperti pikiran.
Behaviorisme beranggapan bahwa semua teori harus memiliki dasar yang bias diamati tapi tidak ada perbedaan antara proses yang dapat diamati secara public.
Tokoh-tokoh diantaranya :
-         Ivan Pavlov,
-         Edward Lee Thorndike
-         Jhon B.Watson,dan
-         B.F.Skinner.




PSIKOANALISIS
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Sigmund Freud sendiri dilahirkan di Moravia pada tanggal 6 mei1856 dan meninggal di London pada tanggal 23 september 1939.[1] pada mulanya istilah psikoanalisis hanya digunakan dalam hubungan dengan Freud saja, sehingga “ psikoanalisis” dan “psikoanalisis” sama artinya. Bila beberapa pengikut Freud dikemudian hari menyimpang  dari ajarannya dan menempuh jalan sendiri, mereka juga meninggalkan istilah psikoanalisis dan memilih suatu nama baru untuk menunjukkan ajaran mereka.
Contoh yang terkenal adalah Carl Gustav Jung dan Alfred Adler yang menciptakan nama “ psikoanalisis analitis” (en: Analitycal psychology) bagi ajaran masing-masing.
Psikoanalisis memiliki tiga penerapan :
1.     Suatu metode penelitian dari pikiran
2.     Suatu ilmu yang mengetahui sistematis mengetahui perilaku manusia dan,
3.     Suatu metode perlakuan terhadap penyakit psikoanalisis atau emosional.
Dalam cakupan yang luas dari psikoanalisis adasetidaknya 20 orientasi teoretis yang mendasari teori yang juga beragam. Psikoanalisis Freudian baik teori maupun terapi berdasarkan ide-ide Freud telah menjadi basis bagi terapi-terapi moderen dan menjadi salah satu aliran terbesar dalam psikoanalisis.. sebagai tambahan, istilah psikoanalisis juga merujuk pada metode penelitian terhadap perkembangan anak.